Selasa, 20 Januari 2009

Tulisanku

Tanpa judul

aku mati sebagai mineral
dilahirkan kembali sebagai tanaman
membusuk dan mati
dan akan dilahirkan sebagai hewan
tua dimakan zaman aku mati
tak sesungguhnya mati
di lahirkan sebagai manusia
mengalami masa muda dan tua
mati dan di lahirkan sebagai malaikat
karena sesungguhnya tak ada yang abadi
kecuali Dia yang hidup diantara orang yang hidup dan tak hidup
kemudian aku dilahirkan kembali
ke dalam wujud yang aku tak tahu bagaimana rupanya

(Azul)

Tulisanku

Tanpa judul

aku duduk termenung di kamar gelap
tanpa cahaya mendekap sendiri
aku merasa semua warna, semua rasa
telah sirna dalam hidupku
tapi...
aku terus menunggu
datang untuk membangunkanku
membebaskan aku dari dunia ini
dunia yang penuh dengan kegelapan
dunia tanpa warna dan rasa
aku akan selalu menunggu
untuk menjemputku
keluar dari kehampaan ini
sampai akhir datang kepadaku
sampai aku tak berbekas di dunia ini

(Azul)

Tulisanku

Tanpa judul

kata kecewa tercelup tinnta lukis di kanvas
yang tersipu membentuk garis-garis
membulatkan gambaran puisi
beterbangan ruindu sepuas-puasnya
melambung menyentuh awan
meluluhkan semua kata untuk di lipat
dan dibuang
ke tempat yang tak tergambar dalam peta

(Azul)

Tulisanku

Tanpa judul

hari tak bisa mengerti
dunia tak memberiku tinggal
hati tak memperbolehkanku singgah
ombak membiarkanku terhempas
tinta membiarkanku tetap kosong
wajah-wajah membuatku semakin hampa
senyumnya membuatku muak
tangisnya menelusupkan kegalauan
sandaran hatiku tiada beranjak
sahabat hanya memberi secuil pengharapan
teman melewatiku begitu saja
cintaku tiada kku dapat
setiap kali benciku menyelimuti dada
setiap kali amarahku menyita dunia
saat aku dipersalahkan
disaat itulah tangis dan tawa aku bahanakan


(Azul)

Tulisanku

Tanpa judul

desir ombak di pantai
tak membasahi pasir di dasar laut
air mata darah meniti dari mega-mega
dentang bunyi gong menggelisahkan hati
yang tak terdengar telinga
nyiur melambai
seakan maemberi salam perpisahan padaku
tanah tempatku berpijak
enggan menopang kaki-kaki lemahku
kegelisahan dan kegalauan
menemaniku di tengah kehampaan
aku menjerit, aku meratap, aku berlari
tanpa ada seorangpun yang menghiraukan
hingga akhirnya aku sadar
bahwa aku telah tiada


(Azul)